Iklan

Friday, May 23, 2025, May 23, 2025 WIB
Last Updated 2025-05-23T10:27:04Z
Businessshell indonesiaspbu shell

Kenapa Shell Menjual Semua SPBU Mereka di Indonesia? Ini Alasannya



ilustrasi-spbu


LANGGAMPOS.COM - Shell Indonesia telah membuat pengumuman yang mengejutkan banyak orang, yaitu mereka menjual seluruh jaringan stasiun pengisian bahan bakar (SPBU) mereka kepada sebuah usaha patungan antara Citadel Pacific Limited dan Sefas Group Indonesia. 

Keputusan ini tidak hanya mempengaruhi sekitar 200 SPBU, termasuk lebih dari 160 lokasi yang dimiliki perusahaan, tetapi juga mencerminkan perubahan strategis yang lebih luas dalam lanskap energi global. Lalu, apa sebenarnya yang mendorong Shell untuk mengambil langkah ini?

Strategi Global Shell yang Lebih Sederhana

Susi Hutapea, Wakil Presiden Hubungan Perusahaan Shell Indonesia, menjelaskan bahwa penjualan ini merupakan langkah strategis untuk menyesuaikan portofolio bisnis Shell agar lebih ramping dan fokus pada area yang memiliki nilai tambah lebih tinggi. 

Ini bukanlah keputusan yang diambil karena kinerja pasar yang buruk, melainkan bagian dari strategi global Shell untuk menyederhanakan operasi hilir mereka. Shell berkomitmen untuk menjual sekitar 1.000 lokasi ritel di seluruh dunia hingga tahun 2025, dan penjualan di Indonesia adalah bagian dari rencana tersebut.

Dengan menjual SPBU, Shell dapat mengalihkan sumber daya mereka ke segmen bisnis yang lebih menguntungkan, seperti operasi gas terintegrasi dan produk khusus seperti pelumas premium.k.

Fokus pada Segmen Bisnis yang Lebih Bernilai

Salah satu alasan utama di balik keputusan ini adalah fokus Shell pada segmen bisnis yang menawarkan pengembalian yang lebih baik dan sejalan dengan tujuan transisi energi. 

Shell ingin memastikan bahwa mereka tidak hanya hadir di semua segmen hilir, tetapi juga mengoptimalkan alokasi modal mereka. Dengan menjual SPBU, mereka dapat mengurangi kompleksitas operasional dan lebih fokus pada area yang memberikan keuntungan lebih besar.

Shell juga menekankan pentingnya disiplin dan kinerja dalam presentasi mereka di Capital Markets Day. Penjualan SPBU di Indonesia adalah contoh nyata dari pendekatan ini, di mana mereka dapat mengarahkan sumber daya ke segmen bisnis yang lebih menguntungkan.

Prioritas pada Infrastruktur Kendaraan Listrik

Keputusan Shell untuk menjual SPBU di Indonesia juga sejalan dengan strategi transisi energi global mereka, yang menekankan perluasan infrastruktur pengisian kendaraan listrik. 

Shell berencana untuk meningkatkan jumlah titik pengisian kendaraan listrik mereka dari 54.000 menjadi 200.000 pada tahun 2030, dengan fokus pada pasar seperti China dan Eropa, di mana adopsi kendaraan listrik semakin cepat.

Strategi ini menunjukkan bahwa Shell melihat infrastruktur pengisian publik sebagai peluang pertumbuhan jangka panjang yang lebih baik dibandingkan dengan operasi ritel bahan bakar tradisional.

Mereka memperkirakan bahwa pengembalian internal dari bisnis pengisian kendaraan listrik dapat mencapai 12% atau lebih, yang jauh lebih menguntungkan dibandingkan dengan operasi SPBU konvensional di pasar yang kompetitif seperti Indonesia.

Jadi,  Jawaban mengapa Shell menjual semua SPBU mereka di Indonesia terletak pada strategi global mereka untuk menyederhanakan portofolio, fokus pada segmen bisnis yang lebih bernilai, dan beradaptasi dengan perubahan besar dalam industri energi. 

Dengan langkah ini, Shell tidak hanya berusaha untuk tetap relevan, tetapi juga untuk memimpin dalam transisi menuju energi yang lebih bersih dan berkelanjutan.

(*)
Advertisement
close