LANGGAMPOS.COM - Inggris meluncurkan fase kedua program yang bernilai jutaan dolar AS pada hari Selasa, yang akan fokus pada meningkatkan efisiensi energi pada bangunan milik pemerintah Indonesia agar dapat menggunakan energi sesuai kebutuhan tanpa pemborosan.
Kampanye efisiensi energi ini merupakan bagian dari program bantuan teknis yang didanai pemerintah Inggris, yaitu UK PACT, singkatan dari Partnering for Accelerated Climate Transitions.
Seperti namanya, UK PACT melihat London memberikan dukungan pada proyek-proyek yang berkaitan dengan perubahan iklim di seluruh dunia, termasuk Indonesia.
UK PACT telah beroperasi di Indonesia selama beberapa waktu, dan baru saja menyelesaikan fase pertamanya.Fase kedua dari program ini diperkirakan bernilai sekitar £4,4 juta atau $5,9 juta, meskipun angka ini masih bisa berubah, menurut Eniya Listiani Dewi, selaku pejabat senior di Kementerian Energi.
Di bawah perjanjian ini, Inggris akan berbagi keahlian mengenai cara Indonesia dapat meningkatkan efisiensi energi pada bangunan pemerintah. Indonesia mewajibkan baik pemerintah nasional maupun sub-nasional untuk mengelola penggunaan energi pada bangunan mereka.
Undang-undang juga mengharuskan adanya personel khusus untuk melakukan audit energi secara rutin pada bangunan tersebut.
“Kebijakan seperti ini membutuhkan auditor, dan ini akan menciptakan lapangan kerja hijau. ... Kita tahu bagaimana Presiden Prabowo Subianto mengejar pertumbuhan ekonomi tahunan sebesar 8 persen, tetapi ini memerlukan kita untuk memastikan bahwa penggunaan energi kita dapat menciptakan efek berganda,” ujar Eniya kepada wartawan di Jakarta, sesaat setelah upacara penandatanganan fase kedua.
Sebagai contoh, daya yang biasa digunakan oleh bangunan publik untuk pencahayaan bisa dihemat dan dialihkan untuk tujuan industri, yang mungkin dapat mendorong pertumbuhan yang lebih besar, tambahnya.
Menurut perkiraan Eniya, pemerintah dapat menghemat sekitar Rp 1,8 triliun ($110 juta) hingga 2030 jika sebanyak 4.000 bangunan pemerintah dapat diubah menjadi lebih efisien energi dalam beberapa tahun mendatang.
Langkah efisiensi energi ini juga diharapkan dapat membantu Indonesia mengurangi 37 persen emisinya. Dia menambahkan, "Ini adalah komitmen kami kepada komunitas internasional, bahwa kami (Indonesia) akan menggandakan energi terbarukan dan mendobelkan efisiensi energi."
Amanda McLoughlin, Direktur Pengembangan Internasional Inggris untuk Indonesia, mengatakan bahwa ada aspek-aspek lain dalam transisi energi selain perubahan yang sering dibicarakan terkait pengurangan penggunaan batu bara.
"Banyak orang fokus pada penghentian batu bara, atau peningkatan energi terbarukan, yang semuanya sangat penting. Namun, jika Anda menerapkan langkah-langkah efisiensi energi, Anda bisa mengurangi emisi hingga 37 persen. ... Kami ingin lebih fokus pada tingkat sub-nasional di tempat-tempat seperti Magelang untuk fase kedua," kata McLoughlin.
Fase baru ini juga akan membantu usaha kecil atau menengah di Indonesia untuk mengurangi energi yang diperlukan dalam memproduksi barang dan jasa. Di bawah UK PACT, pemerintah Inggris akan membantu Indonesia untuk membangun serangkaian proyek yang siap untuk diinvestasikan dan mengembangkan berbagai skema efisiensi energi.
(*)