Iklan

Monday, June 2, 2025, June 02, 2025 WIB
Last Updated 2025-06-02T14:19:51Z
gen alphakarakteristik generasiLifestyle

Mengenal Karakteristik Generasi Alpha: Generasi yang Akan Mengubah Masa Depan

mengenal-karakteristik-gen-alpha-generasi-yang-akan-mengubah-masa-depan


LANGGAMPOS.COM - Generasi Alpha, yang lahir antara 2010 hingga 2024, kini mulai menarik perhatian para peneliti di seluruh dunia. 

Sebagai generasi pertama yang tumbuh dengan internet sebagai bagian konstan dari kehidupan mereka, Gen Alpha memiliki karakteristik unik yang membedakan mereka dari generasi sebelumnya. 

Mari kita telusuri tujuh karakteristik utama yang mendefinisikan generasi masa depan ini.

1. Teknologi: Menemukan Kembali Kehidupan Offline

Meskipun Gen Alpha adalah digital natives sejati yang hidup dan bernapas dengan teknologi, mereka justru mengalami renaissance offline pasca-pandemi. 

Sejak awal 2023, jumlah anak usia 8-15 tahun yang bertemu teman setelah sekolah meningkat 12%, sementara bermain video game setelah sekolah menurun 6%. 

Mereka mungkin mahir teknologi, tetapi mereka juga menghabiskan waktu jauh dari layar.

2. Belanja Online: Konsumen yang Percaya Diri

Generasi Alpha menggunakan media sosial bukan hanya untuk hiburan, tetapi sebagai panduan berbelanja utama mereka. 

Sejak 2023, terjadi peningkatan 11% dalam penggunaan media sosial oleh Gen Alpha untuk menemukan barang yang ingin dibeli. 

Jumlah anak usia 12-15 tahun yang berbelanja online melonjak 39% sejak 2021, dan mereka 39% lebih mungkin membuat keputusan sendiri tentang pakaian yang mereka kenakan.

3. Privasi Online: Belajar Tetap Aman di Internet

Berbeda dengan generasi sebelumnya yang cenderung oversharing, Gen Alpha jauh lebih berhati-hati tentang apa yang mereka posting online. 

Jumlah anak usia 12-15 tahun yang mengatakan mereka memposting semua yang mereka lakukan di media sosial turun 15% sejak 2021. 

Mereka juga semakin pintar tentang keamanan online, dengan peningkatan 8% dalam jumlah anak yang mengatakan mereka tahu cara tetap aman online.

4. Interaksi Merek: Mengambil Kendali

Gen Alpha menjadi lebih mandiri dalam berinteraksi dengan merek. Sejak 2021, jumlah anak yang mengatakan mereka memilih aplikasi yang mereka unduh meningkat 11%, dengan peningkatan 12% dalam anak-anak yang memutuskan apa yang mereka makan. Ini berarti mereka mengambil kendali atas pilihan mereka di usia yang lebih muda.

5. Pekerjaan: Mendefinisikan Ulang Pendidikan dan Karier

Banyak anak Gen Alpha melihat ke atas pada influencer dan wirausahawan yang sukses tanpa mengikuti jalur pendidikan tinggi konvensional. 

Di AS, hanya 39% anak usia 12-15 tahun yang mengatakan kuliah itu penting, turun dari 50% pada 2021. 

Namun di negara seperti Prancis, Singapura, Jerman, dan Inggris, terjadi peningkatan minat perempuan terhadap sains, khususnya fisika, kimia, dan biologi.

6. Aktivisme Lingkungan: Memprioritaskan Isu Sosial

Meskipun masih peduli terhadap planet ini, Gen Alpha menunjukkan penurunan prioritas terhadap isu lingkungan. 

Pada 2021, 34% mengatakan melindungi lingkungan penting bagi mereka, namun pada 2024 turun menjadi 31%. 

Sebaliknya, mereka lebih fokus pada pemberdayaan dan representasi, terutama untuk perempuan muda. Sejak awal 2023, jumlah perempuan yang merasa percaya diri berbicara di media sosial meningkat 18%.

7. Media dan Film: Mencintai Perjalanan ke Bioskop

Gen Alpha tetap mencintai pengalaman bioskop klasik, dengan peningkatan 12% anak Amerika usia 12-15 tahun yang mengatakan bioskop adalah cara favorit mereka menonton film. 

Mereka juga streaming konten audio lebih dari sebelumnya, dengan peningkatan 7% dalam mendengarkan musik mingguan, podcast naik 12%, dan audiobook naik 6%.

Kesimpulan

Dari sudut pandang Gen Z, kemunculan karakteristik Gen Alpha menimbulkan perasaan campur aduk antara kekhawatiran dan kekaguman. Generasi yang lebih tua melihat Gen Alpha sebagai cerminan dari konsekuensi revolusi digital yang mereka saksikan dan alami secara bertahap.

Gen Z, yang masih relatif muda, merasa Gen Alpha adalah versi yang "lebih pintar" dari diri mereka sendiri. Jika Gen Z masih belajar tentang work-life balance dan kesehatan mental, Gen Alpha tampaknya sudah memiliki kesadaran bawaan tentang batasan dan keseimbangan hidup.

Yang paling mengejutkan bagi semua generasi adalah bagaimana Gen Alpha berhasil menjadi pribadi yang cerdas di usia yang sangat muda, sesuatu yang bahkan orang dewasa dari generasi sebelumnya masih pelajari. 

Gen Alpha nengajarkan kita sebagai generasi yang lebih tua tentang cara hidup yang lebih seimbang di era digital.

(*)
Advertisement
close