Iklan

Tuesday, November 25, 2025, 12:10 PM WIB
Last Updated 2025-11-25T05:10:12Z
Techno

83 Juta Pekerjaan yang Terancam Hilang Akibat digitalisasi dan AI, Apa Saja?

Pekerjaan yang Terancam Hilang Akibat digitalisasi dan AI


  • WEF memprediksi 83 juta pekerjaan hilang akibat digitalisasi dan AI pada 2023–2027.
  • Industri media, hiburan, dan olahraga mengalami pergeseran paling drastis hingga 32 persen.
  • Banyak profesi lama lenyap, sementara pekerjaan berbasis teknologi dan analitik tumbuh cepat.

LANGGAMPOS.COM - Perubahan besar dalam dunia kerja global kembali menjadi sorotan setelah Forum Ekonomi Dunia (WEF) merilis laporan Future of Work 2023. Laporan itu menegaskan bahwa efek digitalisasi, otomatisasi, dan teknologi Artificial Intelligence (AI) bukan lagi prediksi jauh di depan, melainkan realitas yang menggeser struktur tenaga kerja dunia secara cepat. WEF memperkirakan sekitar 83 juta pekerjaan hilang pada 2023–2027, angka yang menunjukkan skala disrupsi yang masif dan tak terhindarkan.

Perubahan ini menyentuh seluruh sektor. WEF mencatat 23 persen tenaga kerja global akan mengalami pergeseran signifikan dalam lima tahun, mulai dari hilangnya profesi lama hingga munculnya jenis pekerjaan baru yang menuntut keterampilan berbeda. Lonjakan teknologi membuat organisasi merampingkan proses, mengotomatisasi tugas administratif, hingga mengganti pekerjaan rutin dengan sistem berbasis AI.

Tim peneliti menekankan bahwa digitalisasi tidak boleh dipandang hanya dari kacamata penyerapan tenaga kerja. Sisi lain dari transformasi ini adalah lahirnya kebutuhan terhadap profesi baru yang berkaitan dengan data, keamanan siber, analitik, hingga kecerdasan buatan. Meski beberapa pekerjaan diperkirakan musnah, banyak peluang baru tumbuh dalam ekosistem digital.

Industri yang mengalami guncangan paling tinggi adalah media, hiburan, dan olahraga, sektor yang kini bergeser cepat akibat algoritma, platform digital, dan otomatisasi distribusi konten. WEF memperkirakan 32 persen pekerjaan di sektor tersebut akan hilang atau berubah total.

Bidang pemerintahan, komunikasi digital dan teknologi informasi, real estat, layanan keuangan, serta transportasi dan rantai pasok juga diproyeksikan terdampak, meski tidak sedrastis sektor media. Pergeserannya berada di kisaran 23 persen, menandakan perubahan signifikan dalam tata kelola bisnis dan layanan publik.

Berikut daftar profesi yang diprediksi akan lenyap atau menyusut drastis dalam beberapa tahun ke depan:

  • Teller bank
  • Petugas pos
  • Kasir dan loket
  • Data entry
  • Sekretaris dan administrasi
  • Staf pencatat stok
  • Staf akuntansi, pembukuan, dan payroll
  • Legislator dan pejabat pemerintahan
  • Staf statistik, asuransi, dan keuangan
  • Sales door-to-door, pedagang kaki lima, dan penjual koran
  • Satpam
  • Manajer kredit dan pinjaman
  • Penyelidik dan pemeriksa klaim
  • Penguji software
  • Relationship manager

Disrupsi yang dipicu oleh teknologi ini menandai masa depan yang penuh tantangan. Dunia usaha, pekerja, hingga pemerintah dipaksa beradaptasi agar tidak tertinggal. Karena dalam lanskap baru ekonomi digital, bertahan hanya mungkin dilakukan oleh mereka yang mau berubah.


(*)


Tag Keyword SEO:

pekerjaan hilang,disrupsi teknologi,AI dan digitalisasi,Future of Work,WEF 2023,lokasi kerja masa depan,transformasi industri,tenaga kerja global,otomatisasi kerja,lapangan kerja terancam
Advertisement