Iklan

Thursday, November 27, 2025, 11:13 AM WIB
Last Updated 2025-11-27T04:13:15Z
Crypto

Harga Bitcoin Anjlok, Kekayaan Satoshi Nakamoto Susut Rp 712 Triliun

Harga Bitcoin Anjlok, Kekayaan Satoshi Nakamoto Susut Rp 712 Triliun

  • Penurunan harga Bitcoin lebih dari 30% menggerus kekayaan Satoshi Nakamoto hingga Rp 712 triliun.
  • Simpanan 1,1 juta BTC milik Satoshi teridentifikasi lewat *Patoshi Patterndan tak pernah bergerak lebih dari satu dekade.
  • Forbes belum memasukkan Satoshi dalam daftar miliarder karena identitas dan kepemilikan asetnya tidak dapat diverifikasi.


LANGGAMPOS.COM - Harga Bitcoin kembali anjlok. Tekanan pasar yang berulang ini menyeret turun nilai kekayaan penciptanya, Satoshi Nakamoto, sosok pseudonim yang sejak awal kemunculan Bitcoin tetap menyimpan rapat identitasnya. Penurunan harga Bitcoin hari ini menjadi perhatian pasar crypto karena langsung menggerus nilai 1,1 juta BTC yang diyakini dimiliki Satoshi.

Nilai kekayaan Satoshi menyusut sekitar Rp 712 triliun. Angka itu mencerminkan volatilitas ekstrem Bitcoin dan risiko pasar yang terus membayang. Penurunan tajam ini terjadi ketika harga Bitcoin jatuh lebih dari 30% dari posisi tertinggi yang dicetak pada Oktober lalu. Di titik itu, simpanan digital milik Satoshi diperkirakan mencapai US$138 miliar. Kini, nilainya merosot menjadi sekitar US$96 miliar.

Satoshi Nakamoto adalah figur misterius yang melahirkan Bitcoin dan teknologi blockchain. Kepemilikannya diidentifikasi melalui “Patoshi Pattern”, pola penambangan awal yang ditemukan peneliti blockchain Sergio Lerner. Pola tersebut menghubungkan lebih dari 22.000 alamat awal Bitcoin ke satu entitas yang diyakini kuat sebagai Satoshi. Seluruh koin itu tidak pernah bergerak lebih dari satu dekade, membuatnya terus memicu spekulasi tentang siapa sebenarnya sosok di balik nama itu.

Arkham Intelligence, perusahaan analitik blockchain, mencatat pergerakan nilai simpanan Satoshi dengan cermat. Pada 6 Oktober 2025, ketika Bitcoin mencetak rekor tertinggi di US$126.296, total simpanan Satoshi mencapai US$138,92 miliar. Data itu menjadi barometer penting bagi analis yang memantau kapitalisasi pasar dan sentimen investor. Namun tak lama setelah euforia tersebut, harga Bitcoin turun lebih dari 30% dan kini diperdagangkan di kisaran US$87.390.

Dengan koreksi pasar ini, nilai simpanan Bitcoin milik Satoshi menyusut menjadi US$96,129 miliar. Artinya, sekitar US$42,79 miliar atau setara Rp 712 triliun "menghilang" hanya dalam hitungan minggu. Angka ini menjadi pengingat bahwa volatilitas Bitcoin tetap menjadi risiko signifikan bagi investor, baik institusi maupun individu.

Meski kepemilikan Satoshi sangat besar, Forbes serta lembaga pelacak kekayaan global tidak memasukkan sang pencipta Bitcoin ke daftar miliarder resmi. Alasannya, status hukum Satoshi tidak pernah terverifikasi. Identitasnya belum jelas: apakah ia satu orang, kelompok, atau bahkan sosok yang masih hidup. Aset digitalnya pun tidak pernah bergerak, sehingga kepastian kepemilikan masih menjadi tanda tanya besar bagi pengamat.

"Forbes tidak memasukkan Satoshi Nakamoto dalam peringkat miliarder kami karena kami tidak dapat memverifikasi apakah ia adalah seseorang yang masih hidup, atau satu orang dibandingkan kelompok yang bekerja bersama," kata majalah tersebut kepada BeInCrypto, dikutip dari Yahoo Finance, Kamis (27/11/2025). Dialog ini mempertegas sikap kehati-hatian institusi dalam mengukur kekayaan berbasis aset digital yang tidak pernah berpindah.

Walau demikian, koin-koin Satoshi tetap menjadi salah satu kekayaan paling transparan berkat teknologi blockchain. Setiap transaksi dapat dilacak, setiap alamat dapat dianalisis. Justru keterbukaan inilah yang membuat keberadaan simpanan Satoshi terus menjadi pusat perhatian di tengah pasar crypto yang kerap dilanda spekulasi dan rumor.

Di tengah volatilitas Bitcoin hari ini, satu hal tetap konsisten: keberadaan nama Satoshi Nakamoto selalu menjadi pusat gravitasi yang menggerakkan narasi besar dunia crypto.

(*)


Tag Keyword SEO:

harga bitcoin, bitcoin hari ini, berita bitcoin, satoshi nakamoto, kekayaan satoshi, penurunan harga bitcoin, bitcoin jatuh, blockchain, crypto news, analisis bitcoin, market crypto, bitcoin 2025
Advertisement