Iklan

Sunday, December 21, 2025, 9:43 PM WIB
Last Updated 2025-12-21T14:43:00Z
Crypto

Ethereum Fokus Perkuat Keamanan Kripto hingga 2026, zkEVM Tak Lagi Kejar Kecepatan

Ethereum Fokus Perkuat Keamanan Kripto hingga 2026, zkEVM Tak Lagi Kejar Kecepatan


  • Ethereum Foundation menggeser fokus pengembangan zkEVM dari kecepatan ke keamanan kriptografi hingga 2026.
  • Standar baru menargetkan keamanan kriptografi 128-bit sebagai syarat wajib zkEVM kelas mainnet.
  • Di saat bersamaan, Ethereum memperluas adopsi institusional dan menyoroti risiko kompleksitas protokol.


LANGGAMPOS.COM - Ethereum kembali menegaskan posisinya sebagai tulang punggung ekosistem kripto global. 

Melalui peta jalan teknis terbaru, Ethereum Foundation secara resmi mengalihkan fokus pengembangan zkEVM dari sekadar kecepatan transaksi menuju keamanan kriptografi jangka panjang, sebuah langkah strategis yang akan membentuk masa depan Ethereum, zero-knowledge proof, dan adopsi blockchain institusional hingga 2026.

Ethereum Foundation menetapkan tiga tonggak utama pengembangan zkEVM yang akan dicapai secara bertahap hingga akhir 2026. 

Keputusan ini muncul setelah tim-tim zkEVM berhasil mencatat lompatan besar dalam efisiensi, memangkas waktu pembuatan bukti dari 16 menit menjadi hanya 16 detik, sekaligus menurunkan biaya hingga 45 kali lipat. 

Saat ini, sekitar 99 persen blok Ethereum sudah dapat dibuktikan dalam waktu kurang dari 10 detik pada perangkat keras yang ditargetkan.

Namun di balik capaian performa tersebut, Ethereum Foundation menilai ada persoalan yang jauh lebih mendasar. Banyak zkEVM berbasis STARK masih mengandalkan asumsi matematika yang belum terbukti secara formal. 

Riset kriptografi terbaru bahkan mulai menunjukkan celah pada sebagian asumsi tersebut, memicu kekhawatiran serius terkait keamanan jaringan.

Ethereum Foundation menegaskan bahwa kelemahan pada sistem pembuktian bukan sekadar risiko teknis biasa. Jika sebuah bukti kriptografi dapat dipalsukan, maka seluruh sistem kepercayaan runtuh. Token bisa dicetak tanpa batas, status jaringan dimanipulasi, dan dana pengguna terancam. Karena itu, keamanan kriptografi kini menjadi standar yang tidak bisa ditawar.

Sebagai langkah konkret, Ethereum Foundation menetapkan keamanan kriptografi 128-bit sebagai target wajib bagi zkEVM yang ingin digunakan di mainnet. Target ini sejalan dengan rekomendasi lembaga standardisasi kriptografi internasional dan menjadi fondasi baru pengembangan zkEVM.

Tonggak pertama mengharuskan seluruh tim zkEVM mengintegrasikan komponen sistem pembuktian mereka ke dalam soundcalc, alat estimasi keamanan baru, paling lambat Februari 2026. Tahap berikutnya, pada Mei 2026, zkEVM harus mencapai keamanan 100-bit, menjaga ukuran bukti di bawah 600 kilobyte, serta menyajikan deskripsi arsitektur rekursi yang ringkas. Target akhir di penghujung 2026 menuntut keamanan penuh 128-bit, ukuran bukti maksimal 300 kilobyte, serta argumen keamanan formal untuk memastikan rekursi benar-benar andal.

Menurut tim kriptografi Ethereum Foundation, momentum ini sangat penting. Mengamankan arsitektur zkEVM sebelum desainnya menjadi terlalu kompleks akan membuka jalan bagi verifikasi formal yang selama ini dikembangkan agar bekerja optimal. Kemajuan kriptografi terbaru, seperti skema komitmen polinomial yang lebih ringkas, teknik baru dalam sistem pembuktian, serta struktur rekursi yang lebih rapi, dinilai membuat target ambisius ini realistis.

Di luar aspek teknis, Ethereum juga semakin agresif mendorong adopsi institusional. Sejak Oktober, Ethereum Foundation meluncurkan portal “Ethereum for Institutions” yang ditujukan bagi perusahaan dan lembaga keuangan. Portal ini menekankan stabilitas Ethereum yang telah beroperasi lebih dari satu dekade, didukung lebih dari 1,1 juta validator dan rekam jejak uptime berkelanjutan.

Teknologi privasi seperti zero-knowledge proof, fully homomorphic encryption, dan trusted execution environment diposisikan sebagai kunci utama bagi kebutuhan kepatuhan institusional. Sejumlah proyek berbasis Ethereum telah membuktikan bahwa solusi privasi bukan lagi konsep eksperimental, melainkan sudah berjalan dalam skala produksi.

Dominasi Ethereum juga terlihat pada sektor aset dunia nyata yang ditokenisasi. Lebih dari 66 persen aset dunia nyata berbasis blockchain saat ini berada di jaringan Ethereum. Perusahaan keuangan besar seperti BlackRock, Securitize, dan Ondo Finance telah memanfaatkan infrastruktur ini untuk menghadirkan instrumen keuangan digital.

Langkah JPMorgan Chase meluncurkan dana pasar uang bertokenisasi di Ethereum semakin memperkuat narasi tersebut. Dengan nilai awal ratusan juta dolar dan target investor institusional, langkah ini menunjukkan meningkatnya kepercayaan sektor keuangan tradisional terhadap blockchain Ethereum.

Meski demikian, tantangan baru muncul dari sisi kompleksitas protokol. Vitalik Buterin menyoroti bahwa sistem yang terlalu rumit justru menggerus esensi trustlessness. Jika hanya segelintir orang yang benar-benar memahami protokol secara menyeluruh, maka kepercayaan hanya berpindah tangan, bukan benar-benar terdesentralisasi.

Ethereum Foundation mengakui bahwa ekosistemnya saat ini terlalu kompleks bagi sebagian besar pengguna. Karena itu, rencana pengembangan dompet kontrak pintar yang menyederhanakan biaya gas dan pengelolaan kunci mulai diprioritaskan. Di sisi lain, pendekatan pendanaan ekosistem juga disesuaikan, dari hibah terbuka menuju pendanaan infrastruktur yang lebih terarah.

Melalui fokus baru pada keamanan kriptografi, adopsi institusional, dan penyederhanaan sistem, Ethereum menegaskan ambisinya untuk tetap relevan, aman, dan dapat dipercaya sebagai fondasi utama ekosistem kripto global tanpa mengorbankan prinsip desentralisasi.


(*)
Advertisement
close