- PT Pertamina (Persero) resmi menurunkan harga BBM non-subsidi di seluruh Indonesia mulai 1 Januari 2026.
- Harga Pertamax di DKI Jakarta turun menjadi Rp 12.350 per liter, sementara penurunan signifikan terjadi pada produk Pertamina DEX dan Dexlite.
- Harga BBM subsidi seperti Pertalite dan Solar dipastikan tetap stabil tanpa ada kenaikan atau penurunan harga.
LANGGAMPOS.COM - Kabar gembira menyambut tahun baru bagi para pengendara karena PT Pertamina (Persero) melalui Pertamina Patra Niaga secara resmi mengumumkan penurunan harga BBM non subsidi yang mulai berlaku efektif pada Kamis, 1 Januari 2026.
Penyesuaian harga BBM terbaru ini mencakup jenis Pertamax, Pertamax Turbo, Pertamax Green 95, Dexlite, hingga Pertamina DEX di seluruh wilayah Indonesia, termasuk DKI Jakarta, sebagai langkah strategis mengikuti fluktuasi harga minyak mentah dunia dan regulasi pemerintah terkait harga jual eceran bahan bakar minyak.
Langkah penurunan harga ini diumumkan pada Rabu (31/12/2025) malam. Di wilayah DKI Jakarta, harga Pertamax (RON 92) yang sebelumnya berada di angka Rp 12.750 kini menjadi Rp 12.350 per liter.
Langkah penurunan harga ini diumumkan pada Rabu (31/12/2025) malam. Di wilayah DKI Jakarta, harga Pertamax (RON 92) yang sebelumnya berada di angka Rp 12.750 kini menjadi Rp 12.350 per liter.
Penurunan lebih tajam terlihat pada sektor bahan bakar diesel non-subsidi, di mana Pertamina DEX kini dibanderol Rp 13.600 per liter dari harga sebelumnya yang mencapai Rp 15.000 per liter.
Meskipun produk komersial mengalami koreksi harga, Pertamina memastikan bahwa harga BBM penugasan dan subsidi tidak mengalami perubahan.
Meskipun produk komersial mengalami koreksi harga, Pertamina memastikan bahwa harga BBM penugasan dan subsidi tidak mengalami perubahan.
Masyarakat masih bisa menikmati Pertalite di harga Rp 10.000 per liter dan Solar Subsidi sebesar Rp 6.800 per liter.
Pihak manajemen menjelaskan bahwa kebijakan ini merupakan bagian dari kepatuhan terhadap regulasi yang berlaku.
"Pertamina melakukan penyesuaian harga bahan bakar minyak (BBM) Umum dalam rangka mengimplementasikan Keputusan Menteri (Kepmen) ESDM No. 245.K/MG.01/MEM.M/2022 sebagai perubahan atas Kepmen No. 62 K/12/MEM/2020 tentang Formula Harga Dasar Dalam Perhitungan Harga Jual Eceran Jenis Bahan Bakar Minyak Umum Jenis Bensin dan Minyak Solar yang Disalurkan Melalui Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum," mengutip pengumuman Pertamina, Rabu (31/12/2025) malam.
Berikut adalah rincian lengkap perubahan harga BBM di wilayah DKI Jakarta per 1 Januari 2026:
Perubahan harga ini diharapkan dapat menjaga daya beli masyarakat sekaligus memberikan kepastian tarif energi di awal tahun baru. Segala informasi mengenai perubahan harga di wilayah lain dapat diakses melalui kanal resmi perusahaan.
Pihak manajemen menjelaskan bahwa kebijakan ini merupakan bagian dari kepatuhan terhadap regulasi yang berlaku.
"Pertamina melakukan penyesuaian harga bahan bakar minyak (BBM) Umum dalam rangka mengimplementasikan Keputusan Menteri (Kepmen) ESDM No. 245.K/MG.01/MEM.M/2022 sebagai perubahan atas Kepmen No. 62 K/12/MEM/2020 tentang Formula Harga Dasar Dalam Perhitungan Harga Jual Eceran Jenis Bahan Bakar Minyak Umum Jenis Bensin dan Minyak Solar yang Disalurkan Melalui Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum," mengutip pengumuman Pertamina, Rabu (31/12/2025) malam.
Berikut adalah rincian lengkap perubahan harga BBM di wilayah DKI Jakarta per 1 Januari 2026:
| Jenis BBM | Harga Lama (Desember 2025) | Harga Baru (Januari 2026) |
| Pertalite | Rp 10.000 | Tetap Rp 10.000 |
| Solar Subsidi | Rp 6.800 | Tetap Rp 6.800 |
| Pertamax (RON 92) | Rp 12.750 | Rp 12.350 |
| Pertamax Green (RON 95) | Rp 13.500 | Rp 13.150 |
| Pertamax Turbo (RON 98) | Rp 13.750 | Rp 13.400 |
| Dexlite | Rp 14.700 | Rp 13.500 |
| Pertamina DEX | Rp 15.000 | Rp 13.600 |
(*)

