LANGGAMPOS.COM - Apple, perusahaan teknologi senilai 3 triliun dolar AS, dikabarkan akan mengalihkan produksi iPhone untuk pasar Amerika Serikat dari China ke India.
Langkah strategis ini dilakukan Apple untuk diversifikasi rantai pasok dan mengurangi ketergantungan pada produksi iPhone di China, terutama setelah memanasnya hubungan dagang akibat kebijakan tarif dari Presiden AS Donald Trump.
Menurut laporan Financial Times yang dikutip dari Yahoo Finance, Sabtu (26/4/2025), relokasi pabrik iPhone ini ditargetkan mulai paling cepat tahun depan.
Sebelumnya, Apple mengalami tekanan besar akibat dampak tarif impor terhadap Apple, menyebabkan saham perusahaan sempat melemah tajam.
Strategi Apple Diversifikasi Produksi iPhone
Meskipun ponsel pintar dikecualikan dari daftar tarif tertinggi oleh Gedung Putih, Apple tetap dikenai pajak impor sebesar 20% untuk produk yang diproduksi di China.
Strategi Apple Diversifikasi Produksi iPhone
Meskipun ponsel pintar dikecualikan dari daftar tarif tertinggi oleh Gedung Putih, Apple tetap dikenai pajak impor sebesar 20% untuk produk yang diproduksi di China.
Proses produksi iPhone Amerika Serikat saat ini sebagian besar masih bergantung pada manufaktur di China, dengan lebih dari 90% perangkat dirakit di sana.
Dengan target memenuhi permintaan lebih dari 60 juta unit per tahun, Apple memfokuskan produksi iPhone di India agar seluruh kebutuhan pasar AS bisa terpenuhi dari negara tersebut pada akhir 2026.
Dengan target memenuhi permintaan lebih dari 60 juta unit per tahun, Apple memfokuskan produksi iPhone di India agar seluruh kebutuhan pasar AS bisa terpenuhi dari negara tersebut pada akhir 2026.
Ini menjadi langkah kunci Apple dalam produksi iPhone di luar China untuk menghindari risiko geopolitik jangka panjang.
India Jadi Pusat Baru Produksi iPhone
India kini berkembang menjadi pusat baru dalam manufaktur iPhone. Dua mitra utama Apple, yakni Foxconn produksi iPhone di India dan Tata Group, telah mengirimkan perangkat senilai hampir 2 miliar dolar AS ke Amerika Serikat pada Maret lalu. Ini menandai peningkatan signifikan dalam ekspor iPhone India ke Amerika Serikat.
Dalam menjaga kelancaran distribusi, Apple bahkan menyewa penerbangan kargo khusus untuk mengangkut sekitar 600 ton iPhone—setara dengan 1,5 juta unit—ke pasar Amerika Serikat.
India Jadi Pusat Baru Produksi iPhone
India kini berkembang menjadi pusat baru dalam manufaktur iPhone. Dua mitra utama Apple, yakni Foxconn produksi iPhone di India dan Tata Group, telah mengirimkan perangkat senilai hampir 2 miliar dolar AS ke Amerika Serikat pada Maret lalu. Ini menandai peningkatan signifikan dalam ekspor iPhone India ke Amerika Serikat.
Dalam menjaga kelancaran distribusi, Apple bahkan menyewa penerbangan kargo khusus untuk mengangkut sekitar 600 ton iPhone—setara dengan 1,5 juta unit—ke pasar Amerika Serikat.
Pabrik iPhone di Chennai India yang dioperasikan Foxconn bahkan memperpanjang jam operasional hingga hari Minggu, demi memenuhi lonjakan permintaan.
Hambatan Produksi iPhone di Amerika
Meskipun ada dorongan kuat dari pemerintah AS untuk memulangkan produksi, para analis menilai bahwa produksi iPhone di Amerika Serikat bukanlah solusi praktis.
Hambatan Produksi iPhone di Amerika
Meskipun ada dorongan kuat dari pemerintah AS untuk memulangkan produksi, para analis menilai bahwa produksi iPhone di Amerika Serikat bukanlah solusi praktis.
Saat ini, lebih dari 50% produk Mac dan 80% iPad Apple masih diproduksi di China, sementara Apple Watch sebagian besar diproduksi di Vietnam.
Menurut firma keuangan Wedbush Securities, memindahkan seluruh produksi iPhone ke Amerika dapat membuat harga per unit melonjak drastis hingga lebih dari 3.500 dolar AS. Dan Ives, analis Wedbush, bahkan mengatakan, "Kalau konsumen mau iPhone seharga 3.500 dolar, silakan buat di New Jersey atau Texas."
Selain biaya, tantangan lain adalah tenaga kerja. Fraser Johnson, profesor di Ivey Business School Kanada, menjelaskan bahwa melatih 200.000 hingga 300.000 pekerja untuk perakitan iPhone di AS adalah hal yang nyaris mustahil dalam jangka pendek.
Menurut firma keuangan Wedbush Securities, memindahkan seluruh produksi iPhone ke Amerika dapat membuat harga per unit melonjak drastis hingga lebih dari 3.500 dolar AS. Dan Ives, analis Wedbush, bahkan mengatakan, "Kalau konsumen mau iPhone seharga 3.500 dolar, silakan buat di New Jersey atau Texas."
Selain biaya, tantangan lain adalah tenaga kerja. Fraser Johnson, profesor di Ivey Business School Kanada, menjelaskan bahwa melatih 200.000 hingga 300.000 pekerja untuk perakitan iPhone di AS adalah hal yang nyaris mustahil dalam jangka pendek.
Masa Depan Produksi Apple di India
Dengan investasi sebesar 500 miliar dolar AS, Apple memperlihatkan komitmen untuk memperkuat operasional globalnya. Namun, produksi iPhone di India 2025 diprediksi menjadi tulang punggung utama Apple dalam memasok kebutuhan pasar Amerika, ketimbang membangun kapasitas produksi baru di AS.
Dalam jangka panjang, investasi Apple di India tidak hanya mendorong pertumbuhan ekonomi negara tersebut, tetapi juga memperkuat posisi India dalam industri smartphone dunia. Masa depan manufaktur iPhone kini bergantung pada kestabilan rantai pasok India dan kemampuan negara itu memenuhi standar tinggi Apple dalam produksi.
Dengan relokasi ini, Apple mengambil langkah penting untuk memperkuat stabilitas produksinya di tengah ketidakpastian global. India kini bukan hanya menjadi alternatif, tetapi juga peluang baru untuk memperluas produksi teknologi berkualitas tinggi. Untuk konsumen, langkah ini diharapkan bisa menjaga ketersediaan iPhone tanpa mengorbankan harga maupun kualitas.
(*)
Dengan investasi sebesar 500 miliar dolar AS, Apple memperlihatkan komitmen untuk memperkuat operasional globalnya. Namun, produksi iPhone di India 2025 diprediksi menjadi tulang punggung utama Apple dalam memasok kebutuhan pasar Amerika, ketimbang membangun kapasitas produksi baru di AS.
Dalam jangka panjang, investasi Apple di India tidak hanya mendorong pertumbuhan ekonomi negara tersebut, tetapi juga memperkuat posisi India dalam industri smartphone dunia. Masa depan manufaktur iPhone kini bergantung pada kestabilan rantai pasok India dan kemampuan negara itu memenuhi standar tinggi Apple dalam produksi.
Dengan relokasi ini, Apple mengambil langkah penting untuk memperkuat stabilitas produksinya di tengah ketidakpastian global. India kini bukan hanya menjadi alternatif, tetapi juga peluang baru untuk memperluas produksi teknologi berkualitas tinggi. Untuk konsumen, langkah ini diharapkan bisa menjaga ketersediaan iPhone tanpa mengorbankan harga maupun kualitas.
(*)