Iklan

Sunday, November 23, 2025, 7:41 PM WIB
Last Updated 2025-11-23T12:41:01Z
Techno

Elon Musk Prediksi Dunia Tanpa Pekerjaan: Robot dan AI Siap Ambil Alih Ekonomi Global

Elon Musk Prediksi Dunia Tanpa Pekerjaan: Robot dan AI Siap Ambil Alih Ekonomi Global

  • Elon Musk memprediksi manusia tak lagi perlu bekerja dalam 10–20 tahun berkat robot dan AI.
  • Musk menilai uang akan kehilangan relevansi seiring kemajuan otomatisasi ekstrem.
  • Ekonom menilai prediksi Musk terlalu ambisius karena adopsi AI dan robotika masih lambat.

LANGGAMPOS.COM - Prediksi Elon Musk kembali menggelitik dunia teknologi. Dalam forum U.S.-Saudi Investment di Washington, miliarder teknologi itu menyebut pekerjaan manusia akan menjadi opsional dalam dua dekade mendatang. Menurut Musk, robot dan kecerdasan buatan (AI) akan menguasai hampir seluruh proses kerja, meninggalkan manusia hanya sebagai pengambil keputusan yang bersifat hobi.

Musk menggambarkan masa depan kerja layaknya memilih olahraga atau bermain video game—aktivitas yang dilakukan karena suka, bukan karena wajib. Ia bahkan membandingkannya dengan pilihan membeli sayur di toko atau menanam sendiri di halaman. Lebih sulit, tetapi tetap dilakukan sebagian orang karena memberi kepuasan personal.

Dalam visinya, jutaan robot akan masuk ke berbagai lini industri dan menghapus kebutuhan tenaga manusia di hampir semua sektor. Musk menargetkan 80% nilai Tesla di masa depan akan berasal dari robot humanoid Optimus, meski pengembangannya masih tersendat. Klaim ini menegaskan obsesinya pada otomatisasi total dan integrasi robotika berskala masif.

Musk juga melangkah lebih jauh: ia memproyeksikan uang akan kehilangan fungsi. Mengutip novel fiksi ilmiah Culture Serieskarya Iain M. Banks, ia menggambarkan dunia tanpa kelangkaan—dunia yang digerakkan AI supercerdas tanpa konsep pekerjaan tradisional dan tanpa kebutuhan akan uang sebagai alat tukar.

Gagasan itu bukan baru. Pada ajang Viva Technology 2024, Musk sempat mengusulkan konsep “universal high income”, sebuah skema pendapatan universal yang menopang masyarakat di era tanpa pekerjaan wajib. Meski tak dijelaskan detail, ide tersebut mirip dengan konsep universal basic income yang sebelumnya digaungkan Sam Altman dari OpenAI.

Namun para ekonom memandang prediksi itu terlalu optimistis. Biaya robotik dianggap masih sangat tinggi dan perkembangan AI belum cukup masif untuk mengguncang pasar kerja global dalam kurun 20 tahun. Laporan Yale Budget Lab menunjukkan, sejak rilis ChatGPT pada 2022, pasar kerja belum mengalami disrupsi drastis seperti yang dibayangkan banyak pihak.

Tantangan lain adalah dampak sosial-politik. Samuel Solomon, ekonom tenaga kerja dari Temple University, menilai transformasi menuju dunia tanpa pekerjaan menuntut kekuatan politik yang sangat besar. Menurutnya, struktur politik yang menopang perubahan ekonomi tidak kalah penting dibanding teknologi yang mendorongnya.

Prediksi Musk—seperti biasa—membuka ruang debat. Di satu sisi, ia menghadirkan kemungkinan masa depan serba otomatis yang menggoda. Di sisi lain, realitas ekonomi dan politik global menunjukkan jalan menuju dunia tanpa pekerjaan masih panjang dan berliku.

(*)



Tag SEO:

Elon Musk,AI,robot humanoid,masa depan pekerjaan,teknologi otomatisasi,Tesla Optimus,universal high income,future of work,robotika,disrupsi pasar kerja
Advertisement