![]() |
| Kekuasaan Bukan Tujuan, Tapi Alat Berbuat Baik, Begitu Pesan Prabowo di Hambalang |
LANGGAMPOS.COM - Presiden Republik Indonesia sekaligus Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto, mengumpulkan seluruh kader partainya di Padepokan Garudayaksa, Hambalang, Bogor, Jawa Barat, Sabtu, 8 November 2025. Dalam pertemuan itu, Prabowo menegaskan arah kebijakan partai dan pemerintahan harus berpihak kepada kepentingan rakyat Indonesia.
Momen pengarahan itu dibagikan langsung di akun Instagram resmi Prabowo. Dalam unggahan tersebut, tampak para kader Partai Gerindra mengenakan seragam putih dan celana krem khas partai berlambang kepala garuda itu. Kader laki-laki mengenakan kopiah hitam, sementara Prabowo berdiri di podium memberikan taklimat.
“Hari ini, saya selaku Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra memberikan taklimat kepada seluruh kader Partai Gerindra bahwa setiap kebijakan harus berpihak kepada rakyat,” tulis Prabowo dalam keterangan unggahannya.
Prabowo menekankan bahwa seorang pemimpin sejati harus memahami keadaan bangsanya, bukan semata berdasarkan rasa suka atau tidak suka. Ia menyebut, pemimpin yang baik adalah mereka yang mengetahui arah perjuangan bangsa dan menggunakan kekuasaan untuk kebaikan bersama.
“Kekuasaan harus digunakan untuk menebar kebaikan, menghapus kemiskinan, dan menegakkan kedaulatan,” ucap Prabowo Subianto.
Prabowo menambahkan bahwa kekuasaan bukanlah tujuan akhir, melainkan alat untuk berbuat baik bagi bangsa dan rakyat Indonesia.
“Sebab, kekuasaan bukanlah tujuan, melainkan alat untuk berbuat baik bagi bangsa dan rakyat. Kita ingin Indonesia yang adil, makmur, dan sejahtera,” lanjutnya.
Dalam taklimat itu, Prabowo juga mengingatkan bahwa setiap kebijakan yang dikeluarkan kader maupun pejabat publik dari Partai Gerindra harus selalu berpijak pada kepentingan rakyat kecil. Ia meminta seluruh kader untuk menjaga integritas dan kesetiaan pada cita-cita pendiri bangsa.
Sebagai dasar perjuangan politik, Prabowo juga menegaskan kembali pentingnya memahami Pasal 33 Undang-Undang Dasar 1945 sebagai landasan ekonomi nasional. Ia mengutip isi pasal tersebut yang menegaskan bahwa perekonomian harus disusun atas asas kekeluargaan, serta cabang-cabang produksi yang menguasai hajat hidup orang banyak harus dikuasai negara.
Dalam paparannya, Prabowo menyoroti pentingnya prinsip demokrasi ekonomi, efisiensi yang berkeadilan, serta keberlanjutan pembangunan yang berwawasan lingkungan. Ia menyebut seluruh prinsip itu menjadi fondasi dalam membangun Indonesia yang mandiri dan berkeadilan sosial.
Pertemuan internal di Hambalang itu dihadiri oleh sejumlah pejabat dan elite Partai Gerindra. Hadir di antaranya Sekretaris Jenderal Partai Gerindra sekaligus Menteri Luar Negeri Sugiono, Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad, Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi, Wakil Menteri Pertanian Sudaryono, serta Menteri Kebudayaan Fadli Zon.
Turut hadir pula Ketua Fraksi Gerindra DPR RI Budisatrio Djiwandono dan Ketua Komisi IV DPR RI Titiek Soeharto. Seluruhnya tampak mendengarkan arahan Prabowo dengan khidmat, menandakan soliditas partai menjelang tahun pertama pemerintahannya.
Pertemuan di Hambalang itu menjadi sinyal kuat arah kebijakan politik Gerindra di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo: berpihak pada rakyat, menjaga kedaulatan nasional, dan menegakkan keadilan sosial.
View this post on Instagram
(*)
