Iklan

Saturday, December 27, 2025, 10:11 PM WIB
Last Updated 2025-12-27T15:11:41Z
Crypto

CEO Coinbase Brian Armstrong Prediksi Bank AS Akan Lobi Legalitas Bunga Stablecoin demi Saingi Kripto

CEO Coinbase Brian Armstrong Prediksi Bank AS Akan Lobi Legalitas Bunga Stablecoin demi Saingi Kripto


LANGGAMPOS.COM - CEO Coinbase Brian Armstrong memprediksi perbankan Amerika Serikat segera mengubah haluan regulasi stablecoin guna memperebutkan likuiditas pasar melalui fitur pemberian imbal hasil atau bunga.

CEO Coinbase, Brian Armstrong, melontarkan prediksi berani terkait masa depan lanskap keuangan digital. 

Melalui unggahannya di platform X pada Sabtu (27/12/2025), ia menyatakan bahwa bank-bank konvensional pada akhirnya akan melobi Kongres Amerika Serikat agar diizinkan memberikan bunga pada aset stablecoin. 

Langkah ini diperkirakan menjadi strategi bertahan hidup bagi perbankan di tengah gempuran aset digital.

Tarik Ulur Regulasi GENIUS Act


Saat ini, sektor perbankan sedang gencar melobi pemerintah untuk menghapus celah hukum pada GENIUS Act, undang-undang yang berlaku sejak Juli 2025. 

Aturan tersebut melarang penerbit stablecoin seperti Circle atau Tether membayar bunga langsung kepada pemegang aset. 

Namun, beleid ini masih memperbolehkan perantara seperti bursa kripto (exchange) untuk menyalurkan imbal hasil dari cadangan aset Treasury kepada pengguna.

Lobi perbankan menganggap celah ini tidak adil karena platform non-bank dapat menawarkan imbal hasil hingga 4% sampai 5% tanpa risiko tinggi. 

Kondisi tersebut memaksa bank untuk meningkatkan bunga simpanan jika ingin tetap kompetitif, sebuah langkah yang diyakini akan menekan margin keuntungan bersih mereka secara signifikan.

Strategi Bertahan di Era Digital

Armstrong menilai upaya perbankan untuk menutup celah tersebut sebagai bentuk proteksi terhadap model bisnis lama yang mengandalkan dana simpanan murah. 
Namun, ia yakin dinamika pasar akan memaksa bank untuk beradaptasi.

"Prediksi saya adalah bank-bank sebenarnya akan berbalik arah dan melobi UNTUK kemampuan membayar bunga serta imbal hasil pada stablecoin dalam beberapa tahun ke depan," tulis Armstrong. 

Ia menganggap penolakan bank saat ini sebagai upaya sia-sia karena perkembangan pasar tidak dapat dihindari.

Penolakan Revisi dari Industri Kripto

Di sisi lain, industri kripto yang diwakili oleh koalisi 125 perusahaan—termasuk Coinbase—telah mengirimkan surat keberatan kepada Komite Perbankan Senat. 

Mereka menegaskan bahwa membuka kembali GENIUS Act untuk direvisi akan merusak kepastian regulasi yang sudah terbentuk. 

Armstrong sendiri menyebut argumen perbankan saat ini sebagai "senam mental" yang mencoba menutupi ketakutan kehilangan nasabah.

Pada masa depan, bank diprediksi akan berhenti menahan simpanan dengan bunga mendekati nol. 

Mereka kemungkinan besar bakal menerbitkan token dolar sendiri agar bisa meraup keuntungan langsung dari selisih imbal hasil. 

Hingga transformasi itu terjadi, Coinbase dan pelaku industri aset digital lainnya berkomitmen mempertahankan aturan yang ada agar tetap menjadi platform utama penyedia layanan keuangan dengan imbal hasil tinggi bagi pemilik dolar.


(*)
Advertisement
close