Iklan

Friday, December 5, 2025, 1:42 PM WIB
Last Updated 2025-12-05T06:42:12Z
Crypto

Regulasi Memanas, Harga Saham Robinhood Naik: Dampaknya bagi Pasar Crypto dan Prediction Market di AS

Regulasi Memanas, Harga Saham Robinhood Naik: Dampaknya bagi Pasar Crypto dan Prediction Market di AS

  • Regulasi negara bagian AS kembali menekan platform prediction market, namun aktivitas crypto ikut mengerek valuasi Robinhood.
  • Connecticut mengeluarkan perintah cease-and-desist terhadap Robinhood Derivatives dan sejumlah platform crypto terkait kontrak taruhan olahraga tanpa lisensi.
  • Meski diterpa tekanan hukum, aktivitas perdagangan crypto di Robinhood tetap meningkat, ikut mendorong kenaikan harga saham perusahaan.

LANGGAMPOS.COM - Pasar crypto kembali bergerak dinamis ketika harga saham Robinhood naik di tengah tekanan regulasi prediction market Amerika Serikat. Di saat regulator Connecticut menghentikan operasi kontrak taruhan digital, aktivitas perdagangan crypto Robinhood, volume aset digital, dan akses investor ritel justru melonjak, memperlihatkan bagaimana ekosistem crypto dan fintech tetap tahan banting meski regulasi makin ketat.

Harga saham Robinhood Markets Inc. menanjak 2,57% dan ditutup pada level $137,08 per saham, meski perusahaan dihantam perintah penghentian operasi oleh regulator Connecticut. Pergerakan ini menjadi sorotan pasar karena terjadi bersamaan dengan meningkatnya aktivitas trading crypto Robinhood dan sentimen positif dari investor institusional.

Regulator Connecticut melalui Department of Consumer Protection (DCP) menjatuhkan perintah cease-and-desist kepada Robinhood Derivatives, KalshiEX, dan Crypto.com. Ketiganya dianggap menawarkan kontrak event olahraga digital tanpa lisensi resmi, sesuatu yang dalam hukum negara bagian tergolong sports wagering dan wajib berlisensi. Kasus ini menambah panjang daftar gesekan antara regulator negara bagian dan platform crypto prediction market.

DCP menegaskan bahwa hanya entitas berlisensi yang boleh menawarkan layanan taruhan olahraga. Komisioner Bryan T. Cafferelli menyebut bahwa ketiga perusahaan itu tidak memiliki izin, bahkan diklaim membuka akses bagi pengguna di bawah usia legal 21 tahun, sebuah pelanggaran serius dalam kerangka perlindungan konsumen digital.

Meski demikian, sentimen investor terhadap saham Robinhood tetap positif. Volume perdagangan meningkat, sementara Ark Invest kembali menambah porsi saham Robinhood ke dalam salah satu ETF mereka. Lonjakan ini bertepatan dengan strategi perusahaan memperluas layanan ke perdagangan crypto, opsi, dan saham, sehingga ekosistemnya semakin menyatu antara pasar tradisional dan aset digital.

Di sisi lain, Connecticut memperingatkan bahwa kontrak yang ditawarkan platform tersebut berpotensi diakses oleh individu dalam Voluntary Self-Exclusion List, yakni daftar warga yang secara resmi memilih memblokir diri dari layanan perjudian. Kekhawatiran itu menunjukkan bagaimana ketegangan regulasi antara pasar crypto, fintech, dan hukum perjudian tradisional semakin melebar.

Tak hanya Connecticut yang bergerak. Negara bagian seperti Nevada dan New Jersey juga mulai membatasi prediction market berbasis online karena dianggap menggerus pendapatan kasino dan operator perjudian yang berlisensi negara. Tekanan ini membuat peta regulasi crypto prediction market di AS semakin kompleks.

Kalshi sebagai salah satu pemain utama membantah tudingan tersebut. Mereka berargumen bahwa produk mereka bukan perjudian, tetapi kontrak derivatif yang diatur undang-undang federal, bukan hukum perjudian negara bagian. Perusahaan bahkan menggugat regulator demi mempertahankan operasinya. Manuver ini memperlihatkan bagaimana benturan antara inovasi crypto dan regulasi klasik belum menemukan titik temu.

Terlepas dari tekanan hukum, bisnis prediction market tetap tumbuh. Kalshi baru saja mengantongi pendanaan $1 miliar dengan valuasi $11 miliar, hanya beberapa pekan setelah putaran sebelumnya yang menilai perusahaan pada angka $5 miliar. Arus modal ini menunjukkan bahwa investor masih percaya pada potensi prediction market dan aset digital dalam jangka panjang.

Sementara itu, Robinhood merilis pernyataan bahwa mereka adalah perusahaan teknologi finansial, bukan institusi perbankan. Layanan bank untuk pengguna, menurut perusahaan, disediakan melalui bank mitra yang memiliki keanggotaan FDIC. Pernyataan ini diberikan untuk menjelaskan bagaimana dana pengguna platform crypto di Robinhood dikelola dan dilindungi.

Kenaikan harga saham Robinhood di tengah badai regulasi menjadi sinyal bahwa pasar crypto dan fintech tetap kuat menghadapi tekanan hukum. Di tengah perdebatan antara regulator dan inovator digital, investor masih melihat prospek cerah pada platform perdagangan aset crypto dan layanan keuangan terdesentralisasi.

(*)

Tag Keyword SEO:

Robinhood, saham Robinhood, berita crypto, pasar crypto, prediction market, regulasi crypto AS, Robinhood Derivatives, KalshiEX, Crypto.com, trading crypto, harga saham Robinhood naik, SEC crypto, regulasi Connecticut, fintech Amerika, taruhan digital, lisensi crypto, Ark Invest, pasar derivatif crypto, aplikasi trading crypto, crypto prediction market, kontrak event olahraga digital, fintech regulasi AS, crypto 2025, analisis saham Robinhood
Advertisement