Notification

×

Iklan

Iklan

Keberhasilan Jokowi Turunkan Kemiskinan Ekstrem: Optimisme Menuju Indonesia Emas

Sunday, September 8, 2024 | September 08, 2024 WIB
Keberhasilan Jokowi Turunkan Kemiskinan Ekstrem: Optimisme Menuju Indonesia Emas


Langgampos.com - Kepemimpinan Presiden Joko Widodo dalam bidang ekonomi telah membawa perubahan signifikan, terutama dalam penanganan kemiskinan ekstrem di Indonesia. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyatakan bahwa meskipun ekonomi global mengalami gejolak, Indonesia mampu menjaga stabilitas ekonomi dan menekan angka kemiskinan ekstrem hingga mendekati nol pada tahun 2024.

Dalam Rapat Kerja dengan Komite IV DPD RI pada September 2024, Sri Mulyani mengungkapkan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2023 mencapai 5,05 persen. Keberhasilan ini tidak lepas dari berbagai kebijakan pembangunan infrastruktur dan program perlindungan sosial yang dijalankan selama masa pemerintahan Jokowi.

Pertumbuhan Ekonomi dan Penurunan Kemiskinan Ekstrem

Angka kemiskinan ekstrem yang sempat meningkat akibat pandemi COVID-19 kini telah kembali menurun. Pada tahun 2019, tingkat kemiskinan ekstrem berada di angka 9,4 persen, kemudian naik menjadi 10,14 persen pada puncak pandemi, namun berhasil ditekan kembali hingga 9,03 persen pada tahun 2024.

Keberhasilan ini diakui oleh Bank Dunia, yang mencatat bahwa konsumsi masyarakat lapisan bawah meningkat hingga 5,5 persen di era kepemimpinan Jokowi. Hal ini menunjukkan bahwa kebijakan ekonomi pemerintah telah memberikan dampak nyata terhadap kesejahteraan masyarakat miskin dan rentan.

Pembangunan Infrastruktur dan Program Sosial

Pembangunan infrastruktur yang masif menjadi salah satu pendorong utama penurunan kemiskinan ekstrem. Melalui pembangunan jalan, jembatan, pelabuhan, dan bandara di berbagai wilayah, terutama di daerah terpencil, pemerintah berhasil membuka akses masyarakat terhadap pasar, pendidikan, dan layanan kesehatan. Selain itu, program perlindungan sosial seperti Program Keluarga Harapan (PKH) dan Bantuan Pangan Non-Tunai (BPNT) telah berperan penting dalam upaya pengurangan kemiskinan ekstrem.

Program-program sosial ini tidak hanya meningkatkan daya beli masyarakat miskin, tetapi juga menjaga stabilitas ekonomi rumah tangga di tengah tantangan global. Meskipun dunia dihadapkan pada inflasi tinggi dan ketidakpastian pasar, Indonesia berhasil mempertahankan pertumbuhan ekonominya.

Tantangan Global dan Keberhasilan Indonesia

Meskipun ekonomi global hanya tumbuh sekitar 3 persen, Indonesia berhasil mencatat pertumbuhan ekonomi di atas 5 persen. Hal ini menunjukkan bahwa kebijakan fiskal dan moneter yang diterapkan oleh pemerintah terbukti efektif dalam menjaga stabilitas ekonomi nasional.

Keberhasilan ini juga didukung oleh sinergi antara pemerintah pusat dan daerah, di mana pembangunan infrastruktur dan program-program sosial melibatkan berbagai pihak untuk memastikan dampaknya dirasakan langsung oleh masyarakat.

Dengan pencapaian ini, optimisme Indonesia menuju era "Indonesia Emas" semakin kuat, mencerminkan keberhasilan Jokowi dalam mengarahkan perekonomian nasional menuju kesejahteraan yang lebih merata.

(*)