Langgampos.com - Dalam perjalanan hidup yang penuh ujian, seorang hamba yang beriman akan senantiasa berlindung kepada Allah dari segala keburukan yang tampak maupun tersembunyi. Isti'adzah, atau memohon perlindungan kepada Allah, bukan sekadar lafaz yang diucapkan, tetapi juga bentuk ketundukan dan kepasrahan diri kepada Sang Maha Pelindung.
Di antara lafaz isti'adzah yang diajarkan, terdapat doa yang penuh makna:
أَعُوذُ بِاللَّهِ مِنْ أَكْلِ الْحَرَامِ أَعُوْذُ بِاللَّهِ مِنْ ظُلْمِ الضُّعَفَاءِ وَ الْأَيْتَامِ؛ أَعُوْذُ بِاللَّهِ مِنِ ارْتِكَابِ الْكَبَائِرِ وَالأَيَّامِ ؛ أَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ سُخْطِ الْمَلِكِ الْعَلَامِ؛ أَعُوْذُ بِاللَّهِ مِنْ عَدَمِ التَّوْفِيقِ لِحُسْنِ الْعَمَلِ ؛ أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الرَّكُونِ إِلَى طُوْلِ الْأَمَلِ؛ أَعُوذُ بِاللَّهِ مِنْ تَمْزِيقِ الْأَعْمَارِ فِي مُخَالَفَةِ هَذِي الْأَبْرَارِ.
"Aku berlindung kepada Allah dari memakan sesuatu yang haram, dari menzalimi orang-orang yang lemah dan anak yatim. Aku berlindung kepada-Nya dari perbuatan dosa besar dan murka-Nya. Aku memohon perlindungan-Nya dari kegagalan dalam beramal baik, dari panjangnya angan-angan duniawi, serta dari menyia-nyiakan umur dalam perbuatan yang tidak diridai-Nya."
Betapa luas kasih sayang Allah bagi hamba yang senantiasa memohon perlindungan-Nya. Isti'adzah bukan hanya sebatas kata, melainkan juga pengakuan bahwa manusia lemah dan membutuhkan pertolongan-Nya dalam setiap langkah kehidupan.
Dalam kehidupan sehari-hari, banyak godaan yang bisa menjerumuskan kita. Lidah yang tidak terjaga bisa dengan mudah terjatuh dalam ghibah, hati yang dipenuhi kecintaan terhadap dunia bisa melalaikan akhirat, dan akal yang tidak terjaga bisa tersesat dalam pemikiran yang keliru.
Rasulullah ﷺ bersabda:
ذِكْرُكَ أَخَاكَ بِمَا يَكْرَهُ
"Ghibah adalah menyebut saudaramu dengan sesuatu yang ia benci." (HR. Muslim)
Oleh karena itu, seorang mukmin sejati akan selalu memohon agar Allah menjaga hati dan langkahnya.
Kita memohon perlindungan-Nya dari ilmu yang tidak bermanfaat, amal yang sia-sia, serta keyakinan yang rapuh. Kita berlindung dari niat yang bercampur dosa, dari keangkuhan yang membutakan, serta dari kesembronoan yang membawa petaka. Sebab, tanpa taufik dan hidayah-Nya, manusia hanya akan tersesat dalam gelapnya hawa nafsu.
Maka, hendaklah kita memperbanyak isti'adzah, mengakui kelemahan diri, dan memasrahkan segala urusan kepada Allah.
Dengan demikian, insyaAllah, kita akan senantiasa berada dalam lindungan-Nya, selamat dari jebakan dunia, serta diberi keteguhan dalam iman dan amal saleh.
Semoga Allah menjadikan kita hamba-hamba yang selalu mengingat-Nya dan menggantungkan segala urusan hanya kepada-Nya. Aamiin.
(*)