Notification

×

Iklan

bupati sumenep

Iklan

bupati sumenep

Membiasakan Anak Berpuasa: Pentingnya Pendidikan Sejak Dini

March 01, 2025 Last Updated 2025-03-01T06:30:24Z
Membiasakan Anak Berpuasa: Pentingnya Pendidikan Sejak Dini

langgampos.com - Dalam Islam, kewajiban ibadah seperti puasa memang secara hukum berlaku bagi mereka yang sudah mencapai usia balig. 

Namun, apakah anak-anak dibiarkan begitu saja tanpa pembiasaan hingga mereka akil balig? 

Tentu tidak. Islam menekankan pentingnya pendidikan dan pembiasaan sejak dini agar anak-anak terbiasa dengan kewajiban-kewajiban agama, termasuk berpuasa.


Pentingnya Melatih Anak Sejak Dini

Rasulullah Saw. bersabda dalam sebuah hadis mengenai shalat:

"Perintahkan anak-anak kalian untuk shalat pada usia tujuh tahun, dan pukullah mereka karena meninggalkannya pada usia sepuluh tahun." (HR. Abu Dawud dan Ahmad). 

Hadis ini menunjukkan bahwa pendidikan ibadah dalam Islam dilakukan secara bertahap, dimulai dari perintah dan pengajaran di usia tujuh tahun, lalu diperkuat dengan penegasan lebih tegas di usia sepuluh tahun.

Meskipun hadis ini secara spesifik membahas shalat, prinsip yang sama juga dapat diterapkan dalam membiasakan anak-anak berpuasa. 

Pendidikan sejak kecil ibarat menulis di atas batu—apa yang diajarkan akan lebih mudah tertanam dalam diri anak. 

Oleh karena itu, pembiasaan puasa sebaiknya dilakukan dengan cara yang bertahap dan bijaksana sesuai kemampuan anak.


Metode Pembiasaan Puasa bagi Anak

Para sahabat Rasulullah Saw. dahulu membiasakan anak-anak mereka untuk berpuasa sejak kecil dengan cara yang menyenangkan. 

Dalam sebuah riwayat disebutkan bahwa mereka memberikan mainan kepada anak-anak untuk mengalihkan perhatian dari rasa lapar hingga waktu berbuka tiba. 

Ini menunjukkan bahwa Islam mengajarkan pendekatan yang lembut dalam mendidik anak.

Pembiasaan puasa tidak harus langsung dilakukan selama sebulan penuh. 

Orang tua dapat mengajarkan puasa secara bertahap, misalnya dengan membiarkan anak-anak berpuasa hingga tengah hari terlebih dahulu, lalu meningkat menjadi sehari penuh dalam beberapa hari tertentu, hingga akhirnya mampu berpuasa selama sebulan penuh saat tubuh mereka telah siap.

Namun, perlu diingat bahwa kondisi fisik setiap anak berbeda. Tidak semua anak berusia tujuh atau sepuluh tahun mampu berpuasa penuh. 

Oleh karena itu, orang tua perlu memperhatikan kemampuan anak dan tidak memaksakan sesuatu di luar batas kemampuannya.


Pendapat Ulama tentang Pembiasaan Puasa untuk Anak

Para ulama juga menekankan pentingnya mendidik anak sejak dini dalam hal ibadah, termasuk puasa. 

Imam Al-Ghazali dalam kitabnya Ihya’ Ulumuddin menyatakan bahwa mendidik anak sejak kecil dalam kebaikan akan membuat mereka terbiasa menjalankan ketaatan kepada Allah Swt. di masa dewasa. 

Jika sejak kecil mereka dibiarkan tanpa pembiasaan ibadah, maka ketika dewasa mereka akan merasa berat menjalankannya.

Selain itu, Imam Ibn Qayyim Al-Jauziyah menekankan bahwa mendidik anak dalam ibadah harus dilakukan dengan cara yang sesuai dengan psikologi dan perkembangan mereka. 

Tidak boleh ada pemaksaan yang membuat mereka membenci ibadah, tetapi harus dilakukan secara bertahap dengan penuh kasih sayang.


Kesalahan dalam Mendidik Anak Berpuasa

Salah satu kesalahan yang sering dilakukan oleh orang tua adalah membiarkan anak-anak tanpa pembiasaan ibadah hingga mencapai usia balig. 

Akibatnya, ketika mereka tiba-tiba diwajibkan untuk berpuasa, mereka merasa kesulitan dan terbebani. 

Hal ini justru bertentangan dengan prinsip pendidikan dalam Islam yang menekankan proses bertahap dan pembiasaan sejak dini.

Di sisi lain, kesalahan lain yang juga perlu dihindari adalah memaksa anak untuk berpuasa tanpa mempertimbangkan kondisi fisiknya. 

Jika anak masih terlalu lemah, lebih baik diberikan pemahaman secara perlahan dan tidak dipaksa hingga mereka benar-benar siap.


Kesimpulan

Membiasakan anak-anak berpuasa sejak dini merupakan bagian dari pendidikan Islam yang sangat dianjurkan. 

Dengan pendekatan yang tepat, anak-anak akan tumbuh dengan kesadaran dan kebiasaan menjalankan ibadah tanpa merasa terbebani. 

Para ulama menekankan bahwa pendidikan ibadah harus dilakukan secara bertahap, penuh kasih sayang, dan memperhatikan kesiapan anak. 

Oleh karena itu, orang tua memiliki peran besar dalam mendidik anak-anak agar mencintai ibadah sejak kecil sehingga ketika mereka balig, berpuasa tidak lagi menjadi beban, melainkan kebutuhan spiritual yang dijalankan dengan penuh kesadaran.


(*)
close