Notification

×

Iklan

bupati sumenep

Iklan

bupati sumenep

Pentingnya Pemanasan yang Benar Sebelum Berolahraga: Jangan Asal Bergerak

March 01, 2025 Last Updated 2025-03-01T06:03:57Z
Pentingnya Pemanasan yang Benar Sebelum Berolahraga: Jangan Asal Bergerak


langgampos.com - Pemanasan sebelum olahraga merupakan bagian penting dalam menjaga performa dan mencegah cedera. 

Sayangnya, masih banyak orang yang hanya melakukan pemanasan sekadarnya, tanpa memahami tujuan utama dari aktivitas ini. 

Akibatnya, manfaat pemanasan sering kali tidak maksimal, bahkan bisa menyebabkan cedera ringan atau menurunnya performa dalam olahraga.

Salah satu kesalahan umum adalah melakukan pemanasan hanya dengan asal bergerak tanpa memastikan adanya peningkatan suhu tubuh. Padahal, menurut penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Strength and Conditioning Research (2010), peningkatan suhu tubuh sebesar 1-2 derajat Celsius dapat meningkatkan fleksibilitas otot, mempercepat respons sistem saraf, dan mengoptimalkan suplai oksigen ke otot. 

Tanpa pemanasan yang memadai, tubuh tidak siap untuk menghadapi aktivitas fisik yang lebih berat, sehingga meningkatkan risiko cedera otot dan sendi.


Peran Sistem Saraf dalam Pemanasan

Dalam olahraga, sistem saraf memiliki peran krusial dalam mengontrol gerakan tubuh. Rangsangan atau impuls saraf yang berjalan dengan cepat memungkinkan seseorang bergerak lebih responsif dan cekatan. 

Peningkatan suhu tubuh yang terjadi saat pemanasan dapat mempercepat transmisi impuls saraf serta meningkatkan kepekaan reseptor saraf. Hal ini sangat bermanfaat dalam olahraga yang memerlukan gerakan kompleks, seperti bulu tangkis, tenis, dan bola basket.

Sebuah studi dari European Journal of Applied Physiology (2014) menunjukkan bahwa pemanasan yang benar dapat meningkatkan kecepatan reaksi dan koordinasi tubuh hingga 10%. 

Dengan kata lain, atlet yang melakukan pemanasan optimal akan lebih siap dalam menghadapi tantangan olahraga yang membutuhkan reaksi cepat dan koordinasi tinggi.



Pencegahan Cedera dengan Pemanasan yang Tepat

Selain meningkatkan performa, pemanasan juga berfungsi untuk mencegah cedera otot, tendon, ligamen, dan jaringan ikat lainnya. 

Otot yang telah mengalami peningkatan suhu akan lebih elastis, sehingga mengurangi risiko robekan atau ketegangan yang dapat menyebabkan cedera. 

Sebaliknya, otot yang masih "dingin" cenderung lebih kaku dan kurang fleksibel, sehingga lebih rentan terhadap cedera.

Penelitian yang dilakukan oleh American Journal of Sports Medicine (2012) menyebutkan bahwa individu yang melakukan pemanasan selama 10-15 menit dengan intensitas yang cukup mengalami penurunan risiko cedera hingga 50% dibandingkan mereka yang langsung berolahraga tanpa pemanasan. 

Ini menunjukkan bahwa pemanasan bukan sekadar rutinitas, melainkan bagian dari strategi pencegahan cedera yang efektif.


Menentukan Pemanasan yang Cukup

Banyak orang tidak tahu kapan pemanasan dianggap cukup. Intensitas dan durasi pemanasan harus disesuaikan dengan jenis olahraga yang akan dilakukan serta kondisi fisik masing-masing individu. 

Misalnya, seorang pemula mungkin cukup melakukan jogging ringan selama 10 menit, tetapi bagi seorang atlet profesional, durasi tersebut mungkin masih kurang.

Cara sederhana untuk mengetahui apakah pemanasan sudah cukup adalah dengan memperhatikan keluarnya keringat. 

Umumnya, keringat mulai keluar ketika suhu tubuh telah meningkat sekitar 1-2 derajat Celsius dalam kondisi lingkungan normal. Namun, pemanasan yang berlebihan juga tidak dianjurkan karena dapat menyebabkan kelelahan sebelum olahraga utama dimulai. 

Oleh karena itu, pemanasan sebaiknya dilakukan dalam intensitas sedang dan tidak berlebihan.


Waktu Ideal Antara Pemanasan dan Olahraga

Jarak waktu antara pemanasan dan aktivitas olahraga utama juga penting diperhatikan. Idealnya, olahraga dilakukan tidak lebih dari 45 menit setelah pemanasan. 

Jika terlalu lama, suhu tubuh akan kembali normal dan manfaat pemanasan bisa berkurang. Menurut Sports Medicine Journal (2015), atlet yang menunggu lebih dari 45 menit setelah pemanasan mengalami penurunan efektivitas pemanasan hingga 30%. 

Oleh karena itu, setelah pemanasan selesai, sebaiknya olahraga dilakukan dalam rentang waktu yang optimal.


Kesimpulan

Pemanasan bukan sekadar aktivitas asal bergerak, tetapi harus dilakukan dengan tujuan meningkatkan suhu tubuh, mempercepat impuls saraf, dan mencegah cedera. 

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemanasan yang efektif dapat meningkatkan performa olahraga dan mengurangi risiko cedera secara signifikan. 

Oleh karena itu, sebelum berolahraga, pastikan pemanasan dilakukan dengan benar dan cukup, disesuaikan dengan kebutuhan fisik dan jenis olahraga yang akan dilakukan. Dengan demikian, manfaat olahraga dapat diraih secara optimal tanpa risiko cedera yang tidak diinginkan.

(*)

close